Coretanku, Puisiku
Kerinduanku padaMU Ilahi
Aku bukanlah seorang yang berilmu tinggi
Bukanlah manusia yang wali
Bukan pula makhluk yang suci
Semua maksiat yang kujalani
Tak sebanding dengan ketaqwaan yang kulewati
Dan segala macam bentuk ibadah yang kulakoni
Tak menyamai seluruh kenikmatan yang kurasai
Ilahi....
Bukan neraka yang kuhindari
Tapi murka-MU yang kutakuti
Bukan pula surga-MU yang kudekati
Tapi cinta-MU yang kudaki
Hanya air mata sebagai bukti
Dalam setiap doa yang kurajuti
Tuk mencapai belas kasih yang kunanti
Dari-MU Ya Ilahi....
Tangisku
Aku menangis,
Lagi-lagi karena dunia
Aku bersedih,
Lagi-lagi karena fana
Jika karena dunia aku ternoda
Jika karena fana aku terlunta
Lalu,
Sanggupkah aku merenda
Menengadah merangkai doa
Menangkan akhirat dengan tertawa?
Allah Ta'ala....
Hanya Engkaulah Sang Penguasa
Beri Aku Ketabahan
Badai itu runtuh
Menimpa seluruh tubuh
Tubuhku yang paling dalam
Hingga tak seorang pun tau
Di mana badai itu berdiam
Oh, betapa....
Aku ingin sabar
Seperti orang-orang yang sabar
Aku pun ingin tabah
Seperti orang-orang yang tabah
Dan aku ingin tegar
Seperti orang-orang yang tegar
Aku terlalu lemah
Terlalu rapuh
Allah....
Beri aku kekuatan
Menyusuri duri yang Kau bentangkan
Amal-Amalku
Bagai seringan kapas
Ku timbang amal baikku
Membuat aku tersipu
Pada malaikat Roqib di sebelah kananku
Bagai seberat baja
Kurasakan amal burukku
Membuat aku malu
Pada malaikat Atit di samping kiriku
Si Atit geleng kepala
Mencatat keburukanku
Si Roqib angkat bahu
Merekam kebaikanku
Sejalan bergulirnya waktu
Diriku wajib tau
Ukuran amal sehari-hariku
Kusucikan Diriku
Kusiram air membentuk wudlu'
Mengangkat jari yang lekuk
Berdiri tegak tanpa kikuk
Membungkuk dalam ruku'
Bersujud dengan lutut menekuk
Bersimpuh dalam duduk
Menggenggam tangan sambil menunjuk
Memalingkan muka dengan menunduk
Betapa....
Aku tlah berusaha untuk khusyu'
Namun aku terlalu terpuruk
Dacn aku tak ingin membusuk
Bersama luka yang iblis tusuk
Ilahi....
Berilah aku petunjuk
Sebrangi hidup yang semakin hiruk dan pikuk
Penjara Suci
Aku....
Terbentengi hukum yang tinggi
Terselimutu akhlak terpuji
Terlingkari beribu santri
Aku....
Dibanjiri pendidikan
Dihujani bimbingan
Disirami perlindungan
Aku....
Takkan malu karena bertanya
Dicaci takkan hina
Kan mencungkil segala rahasia
Mencari kebenaran yang nyata
Dan, noda pun segera sirna
Aku....
Mendekap dalam penjara nan suci
Dengan segala keikhlasan hati
Demi menggali ilmu yang hakiki
Takkan Berpaling Dari-MU
Ya Robb....
Kejadian seburuk apapun
Yang KAu berikan padaku
Peristiwa sial apa pun
Yang Kau timpakan padaku
Masalah seberat apa pun
Yang Kau saxbdarkan padaku
Takkan pernah menjadi alasan bagiku
Untuk berpaling dari-MU....
Serpihan Debu
Tak sepantasnya aku
Menghitung kebaikan di masa lalu
Tak sepantasnya aku
Lupakan keburukan yang terdahulu
Lalu,
Dosa mana yang dapat kusembunyikan
Dan kebaikan yang mana yang bisa kubeberkan
Pada akhir waktu di hari pembalasan
Ya Karim....
Apalah diri hamba
Cuma serpihan debu tiada berharga
Mengais Cinta-MU
Kalau aku bertaqwa
Bukan karena ngeri pada neraka
Itu dusta namanya
Kalau aku beribadah
Bukan karena inginkan surga
Itu bohong namanya
Aku hanyalah manusia
Seorang hamba yang hina
Aku juga ingin seperti mereka
Yang taat bukan karena ditakut-takuti neraka
Atau karena diiming-imingi surga
Dan aku ingin seperti mereka
Slalu tunduk karena mengais cinta
Dan senatiasa menyebut nama-NYA
Dyana Mahfuzh
Aku bukanlah seorang yang berilmu tinggi
Bukanlah manusia yang wali
Bukan pula makhluk yang suci
Semua maksiat yang kujalani
Tak sebanding dengan ketaqwaan yang kulewati
Dan segala macam bentuk ibadah yang kulakoni
Tak menyamai seluruh kenikmatan yang kurasai
Ilahi....
Bukan neraka yang kuhindari
Tapi murka-MU yang kutakuti
Bukan pula surga-MU yang kudekati
Tapi cinta-MU yang kudaki
Hanya air mata sebagai bukti
Dalam setiap doa yang kurajuti
Tuk mencapai belas kasih yang kunanti
Dari-MU Ya Ilahi....
Tangisku
Aku menangis,
Lagi-lagi karena dunia
Aku bersedih,
Lagi-lagi karena fana
Jika karena dunia aku ternoda
Jika karena fana aku terlunta
Lalu,
Sanggupkah aku merenda
Menengadah merangkai doa
Menangkan akhirat dengan tertawa?
Allah Ta'ala....
Hanya Engkaulah Sang Penguasa
Beri Aku Ketabahan
Badai itu runtuh
Menimpa seluruh tubuh
Tubuhku yang paling dalam
Hingga tak seorang pun tau
Di mana badai itu berdiam
Oh, betapa....
Aku ingin sabar
Seperti orang-orang yang sabar
Aku pun ingin tabah
Seperti orang-orang yang tabah
Dan aku ingin tegar
Seperti orang-orang yang tegar
Aku terlalu lemah
Terlalu rapuh
Allah....
Beri aku kekuatan
Menyusuri duri yang Kau bentangkan
Amal-Amalku
Bagai seringan kapas
Ku timbang amal baikku
Membuat aku tersipu
Pada malaikat Roqib di sebelah kananku
Bagai seberat baja
Kurasakan amal burukku
Membuat aku malu
Pada malaikat Atit di samping kiriku
Si Atit geleng kepala
Mencatat keburukanku
Si Roqib angkat bahu
Merekam kebaikanku
Sejalan bergulirnya waktu
Diriku wajib tau
Ukuran amal sehari-hariku
Kusucikan Diriku
Kusiram air membentuk wudlu'
Mengangkat jari yang lekuk
Berdiri tegak tanpa kikuk
Membungkuk dalam ruku'
Bersujud dengan lutut menekuk
Bersimpuh dalam duduk
Menggenggam tangan sambil menunjuk
Memalingkan muka dengan menunduk
Betapa....
Aku tlah berusaha untuk khusyu'
Namun aku terlalu terpuruk
Dacn aku tak ingin membusuk
Bersama luka yang iblis tusuk
Ilahi....
Berilah aku petunjuk
Sebrangi hidup yang semakin hiruk dan pikuk
Penjara Suci
Aku....
Terbentengi hukum yang tinggi
Terselimutu akhlak terpuji
Terlingkari beribu santri
Aku....
Dibanjiri pendidikan
Dihujani bimbingan
Disirami perlindungan
Aku....
Takkan malu karena bertanya
Dicaci takkan hina
Kan mencungkil segala rahasia
Mencari kebenaran yang nyata
Dan, noda pun segera sirna
Aku....
Mendekap dalam penjara nan suci
Dengan segala keikhlasan hati
Demi menggali ilmu yang hakiki
Takkan Berpaling Dari-MU
Ya Robb....
Kejadian seburuk apapun
Yang KAu berikan padaku
Peristiwa sial apa pun
Yang Kau timpakan padaku
Masalah seberat apa pun
Yang Kau saxbdarkan padaku
Takkan pernah menjadi alasan bagiku
Untuk berpaling dari-MU....
Serpihan Debu
Tak sepantasnya aku
Menghitung kebaikan di masa lalu
Tak sepantasnya aku
Lupakan keburukan yang terdahulu
Lalu,
Dosa mana yang dapat kusembunyikan
Dan kebaikan yang mana yang bisa kubeberkan
Pada akhir waktu di hari pembalasan
Ya Karim....
Apalah diri hamba
Cuma serpihan debu tiada berharga
Mengais Cinta-MU
Kalau aku bertaqwa
Bukan karena ngeri pada neraka
Itu dusta namanya
Kalau aku beribadah
Bukan karena inginkan surga
Itu bohong namanya
Aku hanyalah manusia
Seorang hamba yang hina
Aku juga ingin seperti mereka
Yang taat bukan karena ditakut-takuti neraka
Atau karena diiming-imingi surga
Dan aku ingin seperti mereka
Slalu tunduk karena mengais cinta
Dan senatiasa menyebut nama-NYA
Dyana Mahfuzh
sepedih dan senistanya mahluk adalah menjadi penghuni nerakaNya..tapi apakah semua amal kita bisa mrnjadikan kita sebagai penghuni sorgaNya?..sunguh semua manusia itu keji kotor dan berlumuran dosa terlalu nista walau hanya sekedar mendekat ke pintu sorgaNya...dan sebesar apapun amal ibadah seorang manusia tak bakalan sebanding dengan nikmat.indah,dan sucinya sorga..tp Allah menjadikan sorga bagi tiap2 manusia yang di cintaiNya..hanya dengan cinta kita bisa berharap menggapai sorgaNya..amieen.....MAKACIH YA COMMENT NYA..SALAM KENAL DARI AKU YA
BalasHapuskamu HEBAT.
BalasHapusaku kagum pada setiap tetes cinta yang selalu kau rajut untuk-Nya